Sebuah penelitian terbaru berhasil mengungkapkan fakta bahwa para ibu hamil menginginkan empati yang lebih dari masing-masing pasangan mereka. Dan atas dasar hal tersebut, para ilmuwan saat ini banyak melakukan riset dan penelitian untuk berusaha mewujudkan keinginan dari para ibu hamil tersebut.
Beberapa bulan yang lalu, sebuah TV lokal di kota Nanchang, Provinsi Jiangxi di selatan Cina, meminta bantuan sekitar 20 orang relawan yang merupakan para pria untuk mencoba 'sensasi' yang dihasilkan dari sebuah mesin yang menghasilkan kejutan listrik. Kejutan listrik tersebut selanjutnya dialirkan ke bagian perut dengan maksud agar para relawan tersebut bisa merasakan rasa sakit yang biasanya harus dialami para ibu di saat melahirkan. Hasilnya tak perlu lagi diragukan, saat itu banyak dari para relawan tersebut yang tak mampu bertahan lebih dari 30 detik.
Berbagai reaksi dan tanggapan pun mengalir dari para pria yang menjadi relawan pada saat itu. Ada yang langsung menyerah saat pertama kali merasakan sakit yang dihasilkan dari arus listrik di perut mereka. Tapi tak sedikit pula yang mampu bertahan hingga akhirnya bisa memahami apa yang dirasakan oleh istri mereka saat menghadapi proses melahirkan anak mereka..
Kini program serupa dihadirkan kembali oleh rumah sakit bersalin Aima di sebelah timur Cina juga turut membuat sebuah program semacam itu. ‘Pain Experience Camp’ dimulai pada bulan November lalu dan telah menarik minat sekitar 300 orang pria untuk ikut mendaftarkan diri. Layanan tersebut juga memberikan sesi gratis 2 kali dalam seminggu untuk para pria yang ingin ikut merasakan apa yang istri atau pasangan mereka rasakan saat menjalani proses melahirkan.
Rumah sakit bersalin Aima itu pun membuka stan khusus di pusat perbelanjaan Shi Mao yang juga berada di kota tersebut. Setiap sesi berlangsung sekitar lima menit, dimana intensitas nyeri yang dihasilkan pun meningkat antara skala 1-10. Sebuah bantalan khusus yang ditempatkan di perut para pria tersebut nantinya akan menyalurkan arus listrik yang beragam untuk setiap skala nyeri. Menurut general manager Aima, Wu Ningxing, beberapa wanita hamil yang juga ikut hadir menyertai merasakan cukup senang dengan layanan kamp.
Salah seorang pria yang mengikuti kamp tersebut, Wu Jianlong, berhasil menahan rasa sakit tersebut hingga mencapai skala 10. Dia pun berteriak-teriak kesakitan sambil mengepalkan tinjunya, dan memohon perawat untuk menghentikan proses tersebut. Setelah menjalani semua proses tersebut, persepsinya tentang melahirkan pun berubah. "Setiap wanita memang ditakdirkan untuk melahirkan dan memiliki anak. Sebelumnya saya menganggap itu hanya sebuah hal yang alami dan akan terbiasa untuk mereka jalani," jelasnya.
Dan ternyata memang tak semua pria yang mengikuti kamp tersebut mampu bertahan. "Rasanya seperti jantung dan paru-paru saya sedang dicabik-cabik," kata Song Silong, yang hany mampu bertahan hingga skala 7 sebelum akhirnya meminta mesin untuk segera dimatikan.
Para perawat yang bertugas mengatakan, simulasi tersebut memang tidak akan mampu dengan tepat menyamai apa yang dirasakan seorang wanita saat menjalani proses melahirkan. Sebuah proses melahirkan yang sesungguhnya memang bisa berlangsung hingga berjam-jam dengan skala nyeri yang bisa mencapai tingkat 12. Tapi menurut para perawat tersebut, setidaknya dengan adanya layanan tersebut akan membuat para pria semakin memiliki kepedulian yang lebih terhadap para istri mereka. Nah, bagaimana dengan Anda, guys ... tertarik untuk mencoba?
Photos: Xinhua News Agency/Liu Zhankun/ChinaNews
Sources: WSJ, The Guardian, Daily Mail
Tentang Blog: Tabloid Satu
Artikel "Saatnya Pria merasakan 'Sensasi' Saat Melahirkan", ditulis atau diterjemahkan oleh admin blog Tabloid Satu dari berbagai sumber. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. Dan jika Anda tertarik dengan postingan di atas, mohon dengan sangat untuk tak lupa mencantumkan juga nama blog Tabloid Satu sebagai sumbernya. Terima Kasih.
0 Tanggapan untuk "Saatnya Pria merasakan 'Sensasi' Saat Melahirkan"
Post a Comment